Hola all ganbro dan sisbro.
Malem minggu nih, enaknya ngomongin soal pacaran, pasti hampir semua disini udah pernah ngerasainnya ya? yap yang satu ini emang bumbunya masa muda. Rasanya kaya nano-nano ya ada manisnya, asemnya, kecutnya, pahitnya dan lain-lainnya (hehe).
Gue sendiri sih ga expert sih dalam bidang yang satu ini (hehe), maklum kurang hobi (wkwkwk). Oke lets talk more serious about this.Pertama gue mau tekankan dulu, kita disini mau ngomongin pacaran ga mandang dari sudut agama dulu ya, karena itu udah jelas dilarang, so kita lihat dari sudut pandang umumnya aja.
So kita pahamin dulu, apa sih pacaran itu?
Definisi pacaran menurut gue itu sih ga ribet ya, ketika seorang cowo bilang suka, dan si cewe bilang " aku juga" plus kalimat "mau ga jadi pacar aku?"
Dari sini bisa kita tarik kesimpulan pacaran sudah dimulai, yah intinya ketika sang romeo dan juliet udah saling suka dan saling tahu ya disini lah pointnya.
Oke kita lanjut ya... Biasanya orang yang baru memulai suatu hubungan pacaran kaya gini nih dunianya indah banget, tiap saat bbman, pengen ketemu terus, serasa jadi punya kontrakan soalnya dunia berasa milik berdua yang lain ngontrak (haha). semangat orang yang lama pacaran pasti beda jauh sama yg baru mulai pacaran. Nah disini nih point plusnya pacaran, kita jadi merasa bersemangat ngejalanin rutinitas, punya tempat untuk sharing, berbagi suka duka bareng dan lainnya. Mungkin masih banyak lainnya yang ganbro,sisbro rasakan.
Tapi coba kita bandingkan dengan point minus yang diakibatkan oleh pacaran. Dikarenakan semakin sering bertemu, rasa sayang pun semakin tinggi, bagus sih sebetulnya jika dimaintance kearah yang positif. Tapi gimana jadinya jika malah menjurus kearah yang ga baik?
Gimana tuh contohnya? yep banyaknya sih kasusnya kaya gini, karena semakin cinta akhirnya yang tadinya malu pegangan tangan, mulai pegangan tangan. Yang tadinya malu untuk ciuman, akhirnya doyan ciuman, tadinya malu pelukan, akhirnya jadi ketagihan berpelukan (macem telletubbies), dan akhirnya banggg!!!
Si betina nangis-nangis karena keperawanannya telah hilang, dan si pejantan menenangkannya dengan perkataan bahwa kalau hamil nanti dia akan bertanggung jawab, dan yak biasanya sih wanita akan luluh dengan statement seperti ini, sudah jadi rahasia umum bukan bahwa lelaki punya seribu satu cara untuk mengambil hati pasangannya entah itu rayuan, gombalan, janji (re: janji busuk(haha)). Setelahnya mereka pacaran seperti biasanya, sampai pada suatu kesempatan mereka ngulangin lagi nikmat yang berdosa tersebut, terus berulang selama masa pacaran mereka, karena toh tidak ada lagi yang harus dipertahankan (miris).
Contoh diatas sering kita jumpai sekarang ini, semoga kita bisa ambil pelajarannya. Yah semua ini cuma self reminder aja buat gue sendiri, dan juga buat yang baca tulisan ini. Masih banyak juga kok mereka diluar sana yang pacaran sehat, saling motivasi, saling menjaga, berjuang bersama menuju hubungan yang halal.
Jadi buat para lelaki yang sudah punya pasangan, jagalah pasanganmu, klo bener cinta janganlah engkau merusak "segel"-nya, dan buat para ledies ingatlah keperawananmu adalah hak suamimu, bukan hak pacarmu, jangan sampai termakan bujuk rayu dan tipu daya, inget nyeselnya belakangan setelah perutmu itu bengkak sebelum menikah.
Last, semoga kita semua gak terjerumus kedalam hal-hal yang seperti itu. Karena kita ga bisa nutup mata bahwa realita gaya pacaran yang terjadi saat ini ya seperti itu. So Pacaran? Pentingkah? silahkan ambil point of view masing-masing :)
Buka mata, buka telinga, buka hati agar lebih peka terhadap yang disiratkan tuhan.
Yang baik silahkan diambil, yang negatif silahkan di kritik :)
0 Response to "Pacaran? Pentingkah?"
Post a Comment