Assalam ganbro n sisbro semuanyeee.
Fiuhhhhhh Stress awal bulan melanda, seperti biasa closingan menanti, dikejar-kejar deadline udah makanan tiap bulannya saat closingan melanda. Well biasanya sih klo udah stress begini paling enak yang namanya berlibur. Yap demi menjaga otak tetap waras, refresing itu sangat dibutuhkan apalagi bagi kita yang pressure kerja nya tinggi. Yah berhubung masih awal bulan, belum ada waktu untuk refresing, nah gue disini mau ajak ganbro dan sisbro semua berlibur lewat membaca (hehe). Setelah waktu itu gue ajak kenalan sama si neng Eiffel, yang belum baca bisa klik disini.Kali ini mau ajak ganbro dan sisbro semua lebih kenal dengan Monumen Nasional (Monas).
Yap monumen satu ini tentunya ga kalah sama si neng Eiffel di Paris sana, eh kalah bersihnya aja sih gue rasa (lol). Monumen nasional adalah salah satu simbol pariwisata yang dibanggakan oleh jakarta dan warganye. Merupakan monumen peringatan yang tingginya mencapai 132 meter (433 kaki) yang didirikan dengan tujuan mengenang perlawanan dan perjuangan rakyat Indonesia dalam rangka merebut kemerdekaan dari pemerintahan kolinial Belanda. Pembangunan monumen ini dimulai pertama kali tepat pada hari ulang tahun negara kita, yaitu 17 Agustus 1961 dibawah perintah Presiden Soekarno, dan resmi dibuka untuk umum pada tanggal 12 Juli 1975. Pada Saat itu Presiden Soekarno memikirkan pembangunan sebuah monumen yang setara dan gak kalah keren dengan Menara Eiffel. Akhirnya dibangunlah sebuah monumen yang diatasnya terdapat lidah api ini dimana melambangkan semangat juang yang menyala-nyala layaknya kobaran lidah api tersebut. Yang bikin keren selain makna dari lidah api ini adalah lembaran emas asli yang melapisi lidah api ini. Berapa ya kalo dijual? haha. Tau ga berapa berat keseluruhan Emas yang ada di puncak monas? Ternyata kurang lebih ada 38 Kg emas loh, dan 28 Kg diantaranya merupakan sumbangan dari salah seorang saudagar asal Aceh yang pernah jadi orang terkaya di Indonesia, yaitu Teuku Markam.
Bangunan yang dibangun di areal seluas 80 hektar ini diarsiteki oleh Friedrich Silaban dan R.M Soedarsono (RM nya bukan rumah makan loh ya). Lapangan Monas sendiri mengalami lima kali pergantian nama loh, yaitu lapangan gambir, lapangan ikada, lalu berubah menjadi lapangan merdeka, lalu menjadi lapangan monas, dan terakhir adalah taman monas, mungkin karena sering sakit makanya ganti nama terus (lol). Biasanya nih pada hari-hari libur banyak pengunjung yang berekreasi disini menikmati pemandangan monas, berolahraga dan aktifitas lainnya, sayang banyak nya pengamen membuat Monas sekarang ini menjadi kurang asik.
Yap dengan banyaknya pengunjung, jangan heran kadang kita melihat ada tumpukan-tumpukan sampah disekitar monas, bahkan menurut kesaksian temen gue yang anak gahol monas (katanya dengan bangga), katanya doi malah pernah nemuin kondom bekas di taman monas -_____-.
Jadi buat ganbro dan sisbro yang berkunjung kesana tolong dijaga lah tempat rekreasi milik warga jakarta ini, baik kebersihannya maupun tingkat kemesumannya (lol), jangan mau kalah sama si neng Eiffel yang bersih dan bermartabat. Nah satu hal lain yang mengganggu adalah banyaknya para pengamen yang terkadang meminta secara paksa, hal ini tentu membuat kita merasa kurang nyaman dan kurang aman ketika mengunjungi Monas.
Jadi buat ganbro dan sisbro yang berkunjung kesana tolong dijaga lah tempat rekreasi milik warga jakarta ini, baik kebersihannya maupun tingkat kemesumannya (lol), jangan mau kalah sama si neng Eiffel yang bersih dan bermartabat. Nah satu hal lain yang mengganggu adalah banyaknya para pengamen yang terkadang meminta secara paksa, hal ini tentu membuat kita merasa kurang nyaman dan kurang aman ketika mengunjungi Monas.
Nah untuk yang belum pernah kesana, pasti bertanya dong berapa sih harga tiket masuknya? Nah untuk lebih jelasnya, area monas itu dibagi menjadi tiga bagian dan kira-kira harganya :
- Area Taman Monas, sebuah hutan kota yang punya konsep taman wisata yang mengelilingi monumen. Masuk area ini gratisss tisss tisss ga dipungut biaya, makanya banyak yang pasangan yang lagi bokek pacaran di area sini (wkwkwk).
- Pelataran bawah atau Cawan tugu.Lagi-lagi tiketnya bisa dibilang murah bingits, for kids only IDR 2000, adults just IDR goceng, sangat terjangkau bukan??
- Pelataran atas atau puncak tugu, tiketnya sama kaya di pelataran bawah, cuma agak ngantri sih biasanya untuk naik keatas, jadi sabar aja ngantrinya ganbro dan sisbro (hehe).
Monumen yang terletak ditengah lapangan medan merdeka, Jakarta pusat ini dibuka setiap hari mulai jam 8 pagi hingga jam 3 sore, dan biasanya tiap hari senin, pekan terakhir tiap bulannya ditutup untuk umum, so jangan salah jadwal kalo mau berkunjung ke Monas ya ganbro n sisbro, dan siapkan budget extra untuk para pengamen tentunya hehe, jika masih ragu bisa telpon dulu untuk info lebih jelasnya :)
Jalan Silang Monas
Jakarta
Telp. 021-344 7733, 351 4333, 384 2777
Fax. 021-344 7733
Jam Kunjungan:
Senin-Minggu 08.30-17.00
Libur buka
0 Response to "Monumen Nasional (Monas), Simbol Ibukota Tercinta"
Post a Comment