Hola ganbro dan sisbro,
Ketemu lagi nih dan jangan bosen-bosen ya main kesini, siapa tau nyangkut satu-dua ilmu hehe. Well kali ini mau angkat bahasan yang agak berat nih, khususnya yang suka astronomi, luar angkasa dan sebagainya mungkin udah ada yang tau tentang bahasan yang satu ini. Yup gue disini pengen lanjut ngebahas sedikit tentang teori-teori pembentukan bumi yang kita cintai ini beserta teman-temannya, lanjutan dari artikel pertama tentang bumi, bisa dibaca dan klik disini..
So intro sedikit ya ganbro dan sisbro hehe, yap manusia memiliki akal dan pikiran serta imajinasi yang tanpa batas. Terbukti dari jaman dulu, ketika manusia sudah berevolusi dan mulai bisa berpikir, banyak juga para expert di jamannya yang mengemukakan teori-teori pembentukan alam semesta ini, khususnya Bumi tentunya. Well para expert ini (bukan juri di acara xfact*r loh) dengan bekal rasa ingin tau dan sok tau, ilmu yang dimiliki disertai imajinasi yang tinggi mereka mengeluarkan pendapatnya, yang akhirnya banyak juga yang akhirnya dapat dibuktikan di zaman edan eh zaman modern ini, so cekidot ganbro dan sisbro..
1.Teori
Kabut(Nebula)
Sejak
jaman baheula sebelum
Masehi, para expert (emangnya xfact*r), udah mikirin proses terjadinya Bumi. Salah satunya
adalah teori kabut (nebula) yang dikemukakan oleh Immanuel
Kant (1755) dan Piere De Laplace(1796).Mereka terkenal dengan Teori
Kabut Kant-Laplace. Dalam teori ini dikemukakan bahwa di jagat raya yang luas ini terdapat gas (bukan kentut
ya) yang kemudian berkumpul menjadi kabut (nebula). Gaya tarik-menarik antar gas ini membentuk kumpulan kabut yang sangat
besar dan berputar semakin cepat. Dalam proses perputaran yang sangat cepat
ini, materi kabut bagian khatulistiwa terlempar memisah dan memadat (karena
pendinginan). Bagian yang terlempar inilah yang kemudian menjadi planet-planet
dalam tata surya.Teori nebula ini terdiri dari beberapa tahap,yaitu
- Matahari dan planet-planet lainnya masih berbentuk gas, kabut yang begitu pekat dan besar.
- Kabut tersebut berputar dan berpilin dengan kuat, dimana pemadatan terjadi di pusat lingkaran yang kemudian membentuk matahari. Pada saat yang bersamaan materi lainpun terbentuk menjadi massa yang lebih kecil dari matahari yang disebut sebagai planet, bergerak mengelilingi matahari.
- Materi-materi tersebut tumbuh makin besar dan terus melakukan gerakan secara teratur mengelilingi matahari dalam satu orbit yang tetap dan membentuk Susunan Keluarga Matahari.
2.Teori Planetisimal
Pada
awal abad ke-20, Forest Ray Moulton, seorang ahli
astronomi Amerika bersama rekannya Thomas C.Chamberlain, seorang
ahli geologi, mengemukakan teori Planetisimal Hypothesis, dimana mereka mengatakan
matahari terdiri dari massa gas bermassa besar sekali, Pada suatu saat melintas
bintang lain yang ukurannya hampir sama dengan matahari, bintang tersebut
melintas begitu dekat sehingga hampir menjadi tabrakan. Karena dekatnya
lintasan pengaruh gaya gravitasi antara dua bintang tersebut mengakibatkan
tertariknya gas dan materi ringan pada bagian tepi.
Karena
pengaruh gaya gravitasi tersebut sebagian materi terlempar meninggalkan
permukaan matahari dan permukaan bintang. Materi-materi yang terlempar mulai
menyusut dan membentuk gumpalan-gumpalan yang disebut planetisimal.
Planetisimal- Planetisimal lalu menjadi dingin dan padat yang pada akhirnya
membentuk planet-planet yang mengelilingi matahari.
3.Tori
Pasang Surut Gas(Tidal)
Teori
ini diperkenalkan oleh James Jeans dan Harold Jeffreys pada
tahun 1918, yakni bahwa sebuah bintang besar mendekati matahari dalam jarak
pendek, sehingga menyebabkan terjadinya pasang surut pada tubuh matahari, saat
matahari itu masih berada dalam keadaan gas. Terjadinya pasang surut air laut
yang kita kenal di Bumi, ukuranya sangat kecil. Penyebabnya adalah kecilnya
massa bulan dan jauhnya jarak bulan ke Bumi (60 kali radius orbit Bumi).
Tetapi, jika sebuah bintang yang bermassa hampir sama besar dengan matahari
mendekat, maka akan terbentuk semacam gunung-gunung gelombang raksasa pada
tubuh matahari, yang disebabkan oleh gaya tarik bintang tadi. Gunung-gunung
tersebut akan mencapai tinggi yang luar biasa dan membentuk semacam lidah pijar
yang besar sekali, menjulur dari massa matahari dan merentang ke arah bintang
besar itu.
Dalam
lidah yang panas ini (bukan karena makan bakso) terjadi perapatan gas-gas dan akhirnya kolom-kolom ini
akan pecah, lalu berpisah menjadi benda-benda tersendiri, yaitu planet-planet.
Bintang besar yang menyebabkan penarikan pada bagian-bagian tubuh matahari tadi,
melanjutkan perjalanan di jagat raya, sehingga lambat laun akan hilang
pengaruhnya terhadap-planet yang berbentuk tadi. Planet-planet itu akan
berputar mengelilingi matahari dan mengalami proses pendinginan. Proses
pendinginan ini berjalan dengan lambat pada planet-planet besar, seperti
Yupiter dan Saturnus, sedangkan pada planet-planet kecil seperti Bumi kita,
pendinginan berjalan relatif lebih cepat.
4.Teori
Bintang Kembar
Teori
ini dikemukakan oleh seorang ahli Astronomi R.A Lyttleton.
Menurut teori ini, galaksi berasal dari kombinasi bintang kembar. Salah satu
bintang meledak sehingga banyak material yang terlempar. Karena bintang yang
tidak meledak mempunyai gaya gravitasi yang masih kuat, maka sebaran pecahan
ledakan bintang tersebut mengelilingi bintang yang tidak meledak itu. Bintang
yang tidak meledak itu sekarang disebut dengan matahari, sedangkan pecahan
bintang yang lain adalah planet-planet yang mengelilinginya.
5.Teori
Big Bang
Berdasarkan
Theory Big Bang, proses terbentuknya bumi berawal dari puluhan milyar tahun
yang lalu. Pada awalnya terdapat gumpalan kabut raksasa yang berputar pada
porosnya. Putaran tersebut memungkinkan bagian-bagian kecil dan ringan
terlempar ke luar dan bagian besar berkumpul di pusat, membentuk cakram
raksasa. Suatu saat, gumpalan kabut raksasa itu meledak dengan dahsyat di luar
angkasa yang kemudian membentuk galaksi dan nebula-nebula. Selama jangka waktu
lebih kurang 4,6 milyar tahun, nebula-nebula tersebut membeku dan membentuk
suatu galaksi yang disebut dengan nama Galaksi Bima Sakti (bukan
temannya arjuna),
kemudian membentuk sistem tata surya. Sementara itu, bagian ringan yang
terlempar ke luar tadi mengalami kondensasi sehingga membentuk
gumpalan-gumpalan yang mendingin dan memadat. Kemudian, gumpalan-gumpalan itu
membentuk planet-planet, termasuk planet bumi.
- Dalam perkembangannya, planet bumi terus mengalami proses secara bertahap hingga terbentuk seperti sekarang ini. Ada tiga tahap dalam proses pembentukan bumi, yaitu:
- Awalnya, bumi masih merupakan planet homogen dan belum mengalami perlapisan atau perbedaan unsur.
- Pembentukan perlapisan struktur bumi yang diawali dengan terjadinya diferensiasi. Material besi yang berat jenisnya lebih besar akan tenggelam, sedangkan yang berat jenisnya lebih ringan akan bergerak ke permukaan.
- Bumi terbagi menjadi lima lapisan, yaitu inti dalam, inti luar, mantel dalam, mantel luar, dan kerak bumi.
Bukti
penting lain bagi Big Bang adalah jumlah hidrogen dan helium di ruang angkasa.
Dalam berbagai penelitian, diketahui bahwa konsentrasi hidrogen-helium di alam
semesta bersesuaian dengan perhitungan teoritis konsentrasi hidrogen-helium
sisa peninggalan peristiwa Big Bang. Jika alam semesta tak memiliki permulaan
dan jika ia telah ada sejak dulu kala, maka unsur hidrogen ini seharusnya telah
habis sama sekali dan berubah menjadi helium.
Segala
bukti meyakinkan ini menyebabkan teori Big Bang diterima oleh masyarakat
ilmiah. Model Big Bang adalah titik terakhir yang dicapai ilmu pengetahuan tentang
asal muasal alam semesta. Begitulah, alam semesta ini telah diciptakan oleh
Allah Yang Maha Perkasa dengan sempurna tanpa cacat .
Yang telah menciptakan tujuh langit berlapis-lapis. Kamu
sekali-kali tidak melihat pada ciptaan Tuhan Yang Maha Pemurah sesuatu yang
tidak seimbang. Maka lihtatlah berulang-ulang, adakah kamu lihat sesuatu yang
tidak seimbang. (QS. Al-Mulk, 67:3).
Masih
sangat banyak teori lainnya yang Dikemukakan oleh para ahli seperti:
Teori
Buffon dari
ahli ilmu alam Perancis George Louis Leelere Comte de Buffon. Yang
bukan kiper juventus pastinya Beliau mengemukakan bahwa dahulu kala terjadi tumbukan
antara matahari dengan sebuah komet yang menyebabkan sebagian massa matahari
terpental ke luar. Massa yang terpental ini menjadi planet.
Teori
Kuiper atau teori kondensasi dikemukakan oleh Gerald P.Kuiper mengemukakan
bahwa pada mulanya ada nebula besar berbentuk piringan cakram. Pusat piringan
adalah protomatahari, sedangkan massa gas yang berputar mengelilingi
promatahari adalah protoplanet.Pusat piringan yang merupakan protomatahari
menjadi sangat panas, sedangkan protoplanet menjadi dingin. Unsur ringan
tersebut menguap dan menggumpal menjadi planet – planet.Dalam teorinya beliau
juga mengatakan bahwa tata surya pada mulanya berupa bola kabut raksasa. Kabut
ini terdiri dari debu, es, dan gas. Bola kabut ini berputar pada porosnya
sehingga bagian-bagian yang ringan terlempar ke luar, sedangkan bagian yang
berat berkumpul di pusatnya membentuk sebuah cakram mulai menyusut dan
perputarannya semakin cepat, serta suhunya bertambah, akhirnya terbentuklah
matahari.
Teori
Weizsaecker dimana
pada tahun 1940, C.Von Weizsaecker, seorang ahli astronomi Jerman
mengemukakan tata surya pada mulanya terdiri atas matahari yang dikelilingi
oleh massa kabut gas. Sebagian besar massa kabut gas ini terdiri atas unsur
ringan, yaitu hidrogen dan helium. Karena panas matahari yang sangat tinggi,
maka unsur ringan tersebut menguap ke angkasa tata surya, sedangkan unsur yang
lebih berat tertinggal dan menggumpal. Gumpalan ini akan menarik unsur – unsur
lain yang ada di angkasa tata surya dan selanjutnya berevolusi membentuk palnet
– planet, termasuk bumi.
Teori
Whipple oleh
seorang ahli astronom Amerika Fred L.Whipple, mengemukakan pada mulanya
tata surya terdiri dari gas dan kabut debu kosmis yang berotasi membentuk
semacam piringan. Debu dan gas yang berotasi menyebabkan terjadinya pemekatan
massa dan akhirnya menggumpal menjadi padat, sedangkan kabutnya hilang menguap
ke angkasa. Gumpalan yang padat saling bertabrakan dan kemudian membentuk
planet – planet.
Menurut seorang
astronom asal inggris,pada pertengahan abad 20 yang bernama Sir Fred
Hoyle mengemukakan suatu teori yang disebut
“Steady-State”.Teori steady-state menyatakan bahwa alam semesta berukuran tak
hingga dan kekal sepanjang masa. Dengan tujuan mempertahankan paham materialis,
teori ini sama sekali berseberangan dengan teori Big Bang, yang mengatakan
bahwa alam semesta memiliki permulaan. Mereka yang mempertahankan teori
steady-state telah lama menentang teori Big Bang. Namun, ilmu pengetahuan
justru meruntuhkan pandangan mereka.
Pada
tahun 1948, Gerge Gamov muncul
dengan gagasan lain tentang Big Bang. Ia mengatakan bahwa setelah pembentukan
alam semesta melalui ledakan raksasa, sisa radiasi yang ditinggalkan oleh
ledakan ini haruslah ada di alam. Selain itu, radiasi ini haruslah tersebar
merata di segenap penjuru alam semesta. Bukti yang 'seharusnya ada' ini pada
akhirnya diketemukan. Pada tahun 1965, dua peneliti bernama Arno Penziaz dan
Robert Wilson menemukan gelombang ini tanpa sengaja. Radiasi ini, yang disebut
'radiasi latar kosmis', tidak terlihat memancar dari satu sumber tertentu, akan
tetapi meliputi keseluruhan ruang angkasa. Demikianlah, diketahui bahwa radiasi
ini adalah sisa radiasi peninggalan dari tahapan awal peristiwa Big Bang.
Penzias dan Wilson dianugerahi hadiah Nobel untuk penemuan mereka.Pada tahun
1989, NASA mengirimkan satelit Cosmic Background Explorer. COBE ke ruang
angkasa untuk melakukan penelitian tentang radiasi latar kosmis. Hanya perlu 8
menit bagi COBE untuk membuktikan perhitungan Penziaz dan Wilson. COBE telah
menemukan sisa ledakan raksasa yang telah terjadi di awal pembentukan alam
semesta. Dinyatakan sebagai penemuan astronomi terbesar sepanjang masa,
penemuan ini dengan jelas membuktikan teori Big Bang.
Dan
menurut gagasan kuno yang
mengatakan bahwa alam semesta itu kekal. Gagasan yang umum di abad 19 adalah
bahwa alam semesta merupakan kumpulan materi berukuran tak hingga yang telah
ada sejak dulu kala dan akan terus ada selamanya. Selain meletakkan dasar
berpijak bagi paham materialis, pandangan ini menolak keberadaan sang Pencipta
dan menyatakan bahwa alam semesta tidak berawal dan tidak berakhir.
Materialisme
adalah sistem pemikiran yang meyakini materi sebagai satu-satunya keberadaan yang
mutlak dan menolak keberadaan apapun selain materi. Berakar pada kebudayaan
Yunani Kuno, dan mendapat penerimaan yang meluas di abad 19, sistem berpikir
ini menjadi terkenal dalam bentuk paham Materialisme dialektika Karl Marx.Para
penganut materalisme meyakini model alam semesta tak hingga sebagai dasar
berpijak paham ateis mereka. Misalnya, dalam bukunya Principes Fondamentaux de
Philosophie, filosof materialis George Politzer mengatakan bahwa "alam
semesta bukanlah sesuatu yang diciptakan" dan menambahkan: "Jika ia
diciptakan, ia sudah pasti diciptakan oleh Tuhan dengan seketika dan dari
ketiadaan".
Ketika
Politzer berpendapat bahwa alam semesta tidak diciptakan dari ketiadaan, ia
berpijak pada model alam semesta statis abad 19, dan menganggap dirinya sedang
mengemukakan sebuah pernyataan ilmiah. Namun, sains dan teknologi yang
berkembang di abad 20 akhirnya meruntuhkan gagasan kuno yang dinamakan
materialisme ini.
Ledakan
raksasa yang menandai permulaan alam semesta ini dinamakan 'Big Bang', dan
teorinya dikenal dengan nama tersebut. Perlu dikemukakan bahwa 'volume nol'
merupakan pernyataan teoritis yang digunakan untuk memudahkan pemahaman. Ilmu
pengetahuan dapat mendefinisikan konsep 'ketiadaan', yang berada di luar batas
pemahaman manusia, hanya dengan menyatakannya sebagai 'titik bervolume nol'.
Sebenarnya, 'sebuah titik tak bervolume' berarti 'ketiadaan'. Demikianlah alam
semesta muncul menjadi ada dari ketiadaan. Dengan kata lain, ia telah
diciptakan. Fakta bahwa alam ini diciptakan, yang baru ditemukan fisika modern
pada abad 20, telah dinyatakan dalam Alqur'an 14 abad lampau,yakni :
"Dia (Allah) Pencipta langit dan bumi" (QS.
Al-An'aam, 6: 101)
Yah begitulah beberapa pendapat yang dikeluarkan oleh para expert yang memiliki ilmu serta imajinasi yang tinggi, hebat ya bisa berteori seperti itu padahal pada zamannya teknologi mereka tidak sekeren saat ini. Pada perjalanannya beberapa teori tersebut gugur dan beberapa lainnya dapat dibuktikan oleh ilmu pengetahuan modern. Maha besar Allah yang dapat menciptakan dan mengatur segalanya, dimana semua terjadi atas kehendaknya.
Last, semoga bacaan ini bisa membuat kita lebih merasakan kebesaran Tuhan dan mensyukuri segala pemberianNya.
Buka mata, buka telinga, buka hati agar lebih peka terhadap yang disiratkan tuhan :)
sumber :
softilmu.blogspot..com
wikipedia
Yah begitulah beberapa pendapat yang dikeluarkan oleh para expert yang memiliki ilmu serta imajinasi yang tinggi, hebat ya bisa berteori seperti itu padahal pada zamannya teknologi mereka tidak sekeren saat ini. Pada perjalanannya beberapa teori tersebut gugur dan beberapa lainnya dapat dibuktikan oleh ilmu pengetahuan modern. Maha besar Allah yang dapat menciptakan dan mengatur segalanya, dimana semua terjadi atas kehendaknya.
Last, semoga bacaan ini bisa membuat kita lebih merasakan kebesaran Tuhan dan mensyukuri segala pemberianNya.
Buka mata, buka telinga, buka hati agar lebih peka terhadap yang disiratkan tuhan :)
sumber :
softilmu.blogspot..com
wikipedia
masih banyak misteri di bumi kita ini ..
ReplyDelete