Assaalam
Gimana kabarnya gan n sisbro semua?? Semoga masih sehat dan bisa berlebaran dengan sukacita dan meraih kemenangan yang sebenarnya dari puasa ramadhan kita tahun ini. Udah masuk waktunya mudik nih? gimana pada mudikkah? atau jaga rumah aja karena berlebaran dirumah? hhe dimanapun kita berlebaran inshaAllah dapet berkahnya idul fitri dan kedepannya menjadi manusia yang lebih baik lagi hhe, kalo gue sih alhamdulilah udah dikampung halaman, karena cuti awal wkwkw.
Nah kali ini kita bahas yang santai-santai aja deh, tapi tetep inshaAllah ada hikmah dan manfaat yang bisa kita ambil. Sebetulnya artikel ini sih sedikit tentang cinta-cintaan, jadi kemarin nih pas malem minggu, gue liat seseorang ngupdate status yang cukup galau di salah satu medsos tentang gimana dia udah usaha ngebahagiain pacarnya, namun sang pacar pun akhirnya memutuskan hubungannya dan galaulah si pembuat status tadi.
Well dari status ini yang gue tangkap adalah bahwa si pembuat status galau ini udah berusaha sekuat tenaga untuk ngebahagiakan pacarnya, ngikutin kemauan pacarnya, dan lain lain pengorbanan yang dilakukan lah demi kebahagiaan sang pacar namun pada akhirnya percintaan mereka pun kandas, so i think that is Sh*t right?? Yap usaha kita yang mati-matian (walau engga mati) buat pertahanin suatu hubungan yang kita sebut sebagai "pacaran" kadang berbanding terbalik dengan hasil yang kita dapatkan. Yah namanya juga pacaran, sesayang-sayangnya kita tetap aja pasti gampang putus, kan cuma pacaran :p
Tapi ada satu hal yang menggelitik gue sih sehingga nulis artikel ini, next question is??? Pernah ga sih kita berpikir bahwa kita rela berkorban sedemikian rupa demi kebahagia-an sang pacar namun kita sangat sedikit sekali berusaha membahagiakan orang tua kita yang jelas-jelas kasih sayang mereka tulus sepanjang masa kepada kita???
Yap fenomena ini yang baik nyata ataupun engga kita sering jumpai, bahkan sering kita yang jadi pelakunya, maaf its hard to say tapi kenyataannya pada pasangan muda ataupun mereka yang hubungannya hanya sebatas pacaran tanpa orientasi hubungan ke jenjang lebih serius pasti lebih mengutamakan pasangannya dibanding orang tuanya, masa sih sampe kaya gitu?? yap cobalah lihat sendiri, atau mungkin introspeksi diri kita sendiri apakah kita termasuk orang yang model seperti itu? semoga aja bukan ya gan n sisbro semua.
Yap cinta kadang membuat kita hilang akal ya gan n sisbro, sampai kita rela ngelakuin hal-hal yang aneh aneh, ya salah satunya ini, padahal membahagiakan orang tua itu hukumnya adalah wajib loh. Bahkan anak lelaki pun ketika sudah menikah dan bertanggungjawab terhadap istri dan anaknya tetaplah harus mendahulukan orang tuanya, yap karena sebegitu mulia nya orang tua, karena ridha Tuhan adalah ridha orang tua. Tapi banyak dari kita, termasuk gue yang khilaf akan kewajiban kita yang satu ini, terlebih kalau udah masuk ranah cinta-cintaan sebagai komparasinya.
Dalam riwayat Abdullah bin Mas’ud disebutkan bahwa berbakti kepad kedua orang tua harus
didahulukan daripada jihad di jalan Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Begitu besar jasa kedua orang tua kita, sehingga apapun yg kita lakukan untuk berbakti kpd kedua orang tua ganbro n sisbro gak akan bisa membalas jasa keduanya. Di dalam hadits yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari disebutkan bahwa ketika sahabat Abdullah bin Umar Radhiyallahu ‘anhuma melihat seorang menggendong ibu untuk tawaf di Ka’bah dan ke mana saja ‘Si Ibu’ menginginkan, orang tersebut bertanya kepadanya, “Wahai Abdullah bin Umar, dgn peruntukanku ini apakah aku sudah membalas jasa ibuku.?” Jawab Abdullah bin Umar Radhiyallahu ‘anhuma, “Belum, setetespun engkau belum dpt membalas kebaikan kedua orang tuamu” [Shahih Al Adabul Mufrad No.9]
Yah sebetulnya sah-sah aja kita untuk membahagiakan pasangan kita, tapi tetaplah utamakan kebahagiaan orang tua, karena begitu besar jasa beliau dalam kehidupan kita yang ga mungkin bisa kita balas kebaikannya. Jangan sampai kita mengutamakan pasangan kita, terlebih kalau hubungannya masih dalam tahap pacaran, dan jangan mengesampingkan orang tua kita, bahkan jangan sampai kita tega melawan orang tua demi sang kekasih. Ridho Tuhan itu ada pada orangtuamu bukan dipasanganmu. Jadikanlah berbakti kepada orang tua sebagai ladang pahala kita, selalu berusaha sekuat tenaga demi melihat senyuman orang tua, inshaAllah hidup kita pun akan lebih berkah. Jadi mulai sekarang yuk kita bahagiakan orang tua kita semua, jangan sampai penyesalan datang ketika orang tua kita udah ga ada lagi :')
“Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan “ah” dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia. Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kesayangan dan ucapkanlah, ‘Wahai Tuhanku, kasihilah mereka keduanya, sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku waktu kecil.’ Tuhanmu lebih mengetahui apa yang ada dalam hatimu; jika kamu orang-orang yang baik, maka sesungguhnya Dia Maha Pengampun bagi orang-orang yang bertobat.” (QS Al-Isra’ [17]: 23-25)
وَقَضَى رَبُّكَ أَلَّا تَعْبُدُوا إِلَّا إِيَّاهُ
وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَانًا إِمَّا يَبْلُغَنَّ عِنْدَكَ الْكِبَرَ
أَحَدُهُمَا أَوْ كِلَاهُمَا فَلَا تَقُلْ لَهُمَا أُفٍّ وَلَا
تَنْهَرْهُمَا وَقُلْ لَهُمَا قَوْلًا كَرِيمًا (23) وَاخْفِضْ لَهُمَا
جَنَاحَ الذُّلِّ مِنَ الرَّحْمَةِ وَقُلْ رَبِّ ارْحَمْهُمَا كَمَا
رَبَّيَانِي صَغِيرًا (24) رَبُّكُمْ أَعْلَمُ بِمَا فِي نُفُوسِكُمْ إِنْ
تَكُونُوا صَالِحِينَ فَإِنَّهُ كَانَ لِلْأَوَّابِينَ غَفُورًا (25)
“Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan “ah” dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia. Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kesayangan dan ucapkanlah, ‘Wahai Tuhanku, kasihilah mereka keduanya, sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku waktu kecil.’ Tuhanmu lebih mengetahui apa yang ada dalam hatimu; jika kamu orang-orang yang baik, maka sesungguhnya Dia Maha Pengampun bagi orang-orang yang bertobat.” (QS Al-Isra’ [17]: 23-25)
Semoga dapat diambil point yang gue maksud yah gan n sisbro dan menjadi pelajaran buat kita semua, apabila ada yang kurang berkenan monggo kritikannya, ga usah sungkan :)
0 Response to "Yuk Membahagiakan Orang Tua"
Post a Comment